Aspek individu, keluarga, dan masyarakat adalah aspek-aspek sosial yang
tidak bisa dipisahkan. Keempatnya mempunyai keterkaitan yang sangat
erat. Tidak akan pernah ada keluarga, masyarakat maupun kebudayaan
apabila tidak ada individu. Sementara di pihak lain untuk mengembangkan
eksistensinya sebagai manusia, maka individu membutuhkan keluarga dan
masyarakat, yaitu media di mana individu dapat mengekspresikan aspek
sosialnya. Di samping itu, individu juga membutuhkan kebudayaan yakni
wahana bagi individu untuk mengembangkan dan mencapai potensinya sebagai
manusia. Lingkungan sosial yang pertama kali dijumpai individu dalam
hidupnya adalah lingkungan keluarga. Di dalam keluargalah individu
mengembangkan kapasitas pribadinya. Di samping itu, melalui keluarga
pula individu bersentuhan dengan berbagai gejala sosial dalam rangka
mengembangkan kapasitasnya sebagai anggota keluarga. Sementara itu,
masyarakat merupakan lingkungan sosial individu yang lebih luas. Di
dalam masyarakat, individu mengejewantahkan apa-apa yang sudah
dipelajari dari keluarganya. Mengenai hubungan antara individu dan
masyarakat ini, terdapat berbagai pendapat tentang mana yang lebih
dominan. Pendapat-pendapat tersebut diwakili oleh Spencer, Pareto, Ward,
Comte, Durkheim, Summer, dan Weber. Individu belum bisa dikatakan
sebagai individu apabila dia belum dibudayakan. Artinya hanya individu
yang mampu mengembangkan potensinya sebagai individulah yang bisa
disebut individu. Untuk mengembangkan potensi kemanusiaannya ini atau
untuk menjadi berbudaya dibutuhkan media keluarga dan masyarakat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar