TUGAS KE-4 TENTANG
PROSESOR PARALEL
1. JARINGAN INTERKONEKSI .
2.
Mesin SIMD
3. Mesin MIMD
PROSESOR PARALEL
1. JARINGAN INTERKONEKSI .
Jaringan Interkoneksi adalah
Komunikasi diantara
terminal-terminal yang berbeda harus dapat dilakukan
dengan suatu media tertentu.
Interkoneksi yang efektif antara prosesor dan modul memori sangat penting dalam
lingkungan komputer. Menggunakan arsitektur bertopologi bus bukan merupakan solusi yang praktis
karena bus hanya sebuah pilihan yang baik ketika digunakan untuk menghubungkan
komponen-komponen dengan jumlah yang sedikit. Jumlah komponen dalam sebuah
modul IC bertambah seiring waktu. Oleh karena itu, topologi bus bukan topologi yang cocok untuk kebutuhan
interkoneksi komponenkomponen di dalam modul IC. Selain itu juga tidak dapat
diskalakan, diuji, dan kurang
dapat disesuaikan, serta
menghasilkan kinerja toleransi kesalahan yang kecil.
Di sisi lain, sebuah crossbar yang ditunjukkan pada Gambar 2.2
menyediakan
interkoneksi penuh diantara semua
terminal dari suatu sistem
tetapi dianggap sangat kompleks,
mahal untuk membuatnya, dan sulit untuk dikendalikan. Untuk alasan ini jaringan
interkoneksi merupakan solusi media komunikasi yang baik untuk sistem komputer
dan telekomunikasi. Jaringan ini membatasi jalur-jalur diantara terminal
komunikasi yang berbeda untuk mengurangi kerumitan dalam menyusun elemen
switching.
SIMD adalah singkatan dari Single Instruction, Multiple
Data, merupakan sebuah istilah dalam komputasi yang merujuk kepada
sekumpulan operasi yang digunakan untuk menangani jumlah data yang sangat banyak dalam paralel secara efisien, seperti yang terjadi
dalam prosesor vektor atau prosesor larik. SIMD
pertama kali dipopulerkan pada superkomputer skala besar, meski sekarang telah
ditemukan pada komputer pribadi.
Contoh aplikasi yang dapat mengambil
keuntungan dari SIMD adalah aplikasi yang memiliki nilai yang sama yang
ditambahkan ke banyak titik data (data point), yang umum terjadi dalam
aplikasi multimedia. Salah satu contoh operasinya adalah mengubah
brightness dari sebuah gambar. Setiap pixel dari sebuah gambar 24-bit berisi tiga buah nilai berukuran 8-bit brightness dari porsi warna merah (red),
hijau (green), dan biru (blue). Untuk melakukan perubahan brightness, nilai R, G, dan Bakan dibaca dari memori, dan
sebuah nilai baru ditambahkan (atau dikurangkan) terhadap nilai-nilai R, G, B
tersebut dan nilai akhirnya akan dikembalikan (ditulis kembali) ke memori.
Komputer yang mempunyai beberapa unit
prosesor di bawah satu supervisi satu unit common control. Setiap prosesor
menerima instruksi yang sama dari unit kontrol, tetapi beroperasi pada data
yang berbeda.
·
Prosesor
yang memiliki SIMD menawarkan dua keunggulan, yakni:
· Data
langsung dapat dipahami dalam bentuk blok data, dibandingkan dengan beberapa
data yang terpisah secara sendiri-sendiri. Dengan menggunakan blok data,
prosesor dapat memuat data secara keseluruhan pada waktu yang sama. Daripada
melakukan beberapa instruksi "ambil pixel ini, lalu ambil pixel itu,
dst", sebuah prosesor SIMD akan melakukannya dalam sebuah instruksi saja,
yaitu "ambil semua pixel itu!" (istilah "semua" adalah nilai yang berbeda dari
satu desain ke desain lainnya). Jelas, hal ini dapat mengurangi banyak waktu
pemrosesan (akibat instruksi yang dikeluarkan hanya satu untuk sekumpulan
data), jika dibandingkan dengan desain prosesor tradisional yang tidak memiliki
SIMD (yang memberikan satu instruksi untuk satu data saja).
· Sistem
SIMD umumnya hanya mencakup instruksi-instruksi yang dapat diaplikasikan
terhadap semua data dalam satu operasi. Dengan kata lain, sistem SIMD dapat
bekerja dengan memuat beberapa titik data secara sekaligus, dan melakukan
operasi terhadap titik data secara sekaligus.3. Mesin MIMD
Pada sistem komputer MIMD murni terdapat interaksi di
antara n pemroses.
Hal ini disebabkan seluruh aliran dari dan ke memori berasal dari space data yang sama bagi semua
pemroses. Komputer MIMD bersifat tightly
coupled jika tingkat interaksi antara pemroses tinggi dan
disebut loosely coupled jika
tingkat interaksi antara pemroses rendah.
Ø Analisa Algoritma Paralel
Pada saat sebuah algoritma digunakan untuk memecahkan
sebuah problem, maka performance dari algoritma tersebut akan dinilai. Hal ini
berlaku untuk algoritma sekuensial maupun algoritma paralel. Penampilan sebuah
algoritma pengolahan peralel dapat dinilai dari beberapa kriteria, seperti
running time dan banyaknya prosesor yang digunakan.
Ø Running Time
Running time adalah waktu yang digunakan oleh sebuah
algoritma untuk menyelesaikan masalah pada sebuah komputer paralel dihitung
mulai dari saat algoritma mulai hingga saat algoritma berhenti. Jika
prosesor-prosesornya tidak mulai dan selesai pada saat yang bersamaan, maka
running time dihitung mulai saat komputasi pada prosesor pertama dimulai hingga
pada saat komputasi pada prosesor terakhir selesai.
Ø Counting Steps
Untuk menentukan running time, secara teoritis
dilakukan analisa untuk menentukan waktu yang dibutuhkan sebuah algoritma dalam
mencari solusi dari sebuah masalah. Hal ini dilakukan dengan cara menghitung
banyaknya operasi dasar, atau step (langkah), yang dilakukan oleh algoritma
untuk keadaan terburuknya (worst case).
Ø Langkah-langkah yang diambil oleh sebuah algoritma
dibedakan ke dalam dua jenis yaitu
Computational step
Sebuah computational step adalah sebuah operasi
aritmetika atau operasi logika yang dilakukan terhadap sebuah data dalam sebuah
prosesor.
Routing step.
Pada routing step, sebuah data akan melakukan
perjalanan dari satu prosesor ke prosesor lain melalui shared memory atau
melalui jaringan komunikasi.
Ø Speedup
· Pengukuran speedup
sebuah algoritma paralel adalah salah satu cara untuk mengevaluasi kinerja
algoritma tersebut.
· Speedup adalah perbandingan antara waktu yang
diperlukan algoritma sekuensial yang paling efisien untuk melakukan komputasi
dengan waktu yang dibutuhkan untuk melakukan komputasi yang sama pada sebuah
mesin pipeline atau parallel.
4.
ARSITEKTUR PENGGANTI .
Dalam bidang teknik komputer, arsitektur pengganti merupakan konsep
perencanaan atau struktur pengoperasian dasar dalam komputer atau bisa
dikatakan rencana cetak biru dan deskripsi fungsional kebutuhan dari perangkat
keras yang didesain. implementasi perencanaan dari masing-masing bagian seperti
CPU, RAM, ROM, Memory Cache, dll.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar